Obat aborsi atau obat penggugur kandungan yang biasa digunakan adalah misoprostol dan mifepristone. Karena sulitnya mendapatkan obat aborsi ini, wanita lebih memilih untuk membelinya secara online. Seperti yang kita lihat, obat ini banyak diperjual-belikan secara online dan tidak ada yang tahu apakah obat yang diperdagangkan itu asli atau palsu. Disisi lain, jumlah wanita yang melakukan aborsi setiap tahunnya semakin bertambah.
Membahas permasalahan medis memang tidak terlepas dari yang namanya efek samping. Hampir semua tindakan medis mempunyai efek samping yang bermacam-macam. Kondisi kesehatan atau kekebalan tubuh seseorang berbeda-beda, inilah yang menyebabkan setiap efek samping yang dialami seseorang berbeda pula. Disini akan membahas mengenai efek samping yang dialami setelah aborsi dengan dokter spesialis. Bukan aborsi dengan obat, bukan aborsi dengan makanan, atapun cara aborsi lainnya.
Efek samping yang terjadi setelah aborsi perlu diketahui setiap pasien. Mereka perlu untuk mendapatkan penjelasan mengenai kemungkinan efek samping yang terjadi sebelum dokter melakukan tindakan kuret/vakum. Biasanya untuk meminimalisir segala efek samping setelah aborsi, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik yang harus diminum selama 1 minggu setelah aborsi.
Berikut ini Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah melakukan aborsi:
- Nyeri pada perut
- Mual
- Muntah
- Flek atau bercak seperti saat sedang haid
0 komentar:
Posting Komentar